Bahan bakar alternatif

Stasiun pengisian bahan bakar di Piracicaba, São Paulo, Brasil yang menjual empat jenis bahan bakar alternatif, yaitu biodiesel (B3), gasohol (E25), etanol murni (E100), dan gas alam terkompresi (CNG).

Bahan bakar alternatif adalah bahan atau zat yang dapat digunakan sebagai bahan bakar pengganti bahan bakar konvensional, seperti bahan bakar fosil.[1] Bahan bakar alternatif digunakan karena menghasilkan emisi atau gas rumah kaca yang lebih sedikit dibandingkan bahan bakar fosil.

Bahan bakar alternatif bersifat dapat diperbarui, sehingga tidak akan habis dalam waktu dekat. Hal tersebut berbeda dengan bahan bakar fosil, yang apabila digunakan secara terus-menerus maka akan habis. Selain itu, ada beberapa bahan bakar alternatif yang memiliki angka oktan lebih tinggi dibandingkan bahan bakar fosil. Contohnya bahan bakar propana atau propana autogas yang memiliki angka oktan yang lebih tinggi dari bensin.[2]

Beberapa jenis bahan bakar alternatif di antaranya yaitu bahan bakar nabati, bahan bakar emulsi, bahan bakar hidrogen, atau bahan bakar alkohol, seperti bahan bakar metanol, etanol dan butanol.[3]

  1. ^ "Alternative Fuels". www.fueleconomy.gov. Diakses tanggal 29 Januari 2021. 
  2. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :12
  3. ^ US EPA, OAR (2015-07-15). "Alternative Fuels". US EPA (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-01-26. 

Developed by StudentB